Monday, September 26, 2016

Keutamaan Sepuluh Hari Bulan Dzulhijjah

   Ibnu Abbas meriwayatkan, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tiada hari-hari yang amal di dalamnya, lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini.” Yakni sepuluh hari di bulan itu.
Mereka berkata, “Dan juga tidak ada jihad di jalan Allah SWT?”
Beliau bersabda: “Dan tidak ada jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu dari itu.”

  Jabir bin Abdillah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiada hari yang lebih dicintai Allah dan lebih utama dari hari sepuluh (dari Dzulhijjah).”
Ditanyakan, “Dan juga tidak semisal sepuluh hari itu dalam sabilillah?”
Beliau bersabda: “Dan tidak semisal sepuluh hari itu dalam sabilillah, kecuali seorang laki-laki yang menyembelih kudanya dan mengotori debu wajahnya di jalan Allah.”

Dari Aisyah r.a, sesungguhnya ada seorang pemuda yang memiliki kemasyhuran. Apabila datang bulan Dzulhijjah keesokan harinya, dia berpuasa. Sampailah hal itu kepada Rasulullah SAW. lalu beliau memanggilnya dan bersabda: “Apa yang mendorongmu berpuasa pada hari-hari ini?”
Dia menjawab, “Demi bapak dan ibuku sebagai tebusanmu Rasulullah, sesungguhnya itu adalah hari-hari masya’ir (tempat-tempat nusuk) dan hari-hari haji. Semoga Allah mengikutkan aku dalam doa mereka.”
Beliau bersabda: “Sesungguhnya setiap hari yang kamu puasakan mendapat imbalan seratus budak, seratus unta dan seratus kuda yang dipakai di jalan Allah. Lalu apabila datang hari Tarwiyah, kamu akan mendapatkan dua ribu budak, dua ratus ribu unta dan dua ribu kuda yang dipakai di jalan Allah SWT.”
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Berpuasa pada hari Arafah mengimbangi puasa dua tahun dan berpuasa pada hari Asyura’ sama dengan puasa setahun.”

Ulama-ulama tafsir berkata mengenai firman Allah SWT:
"Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tigapuluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam (lagi)." (QS.Al-A'raf:142)

   Sesungguhnya yang sepuluh itu adalah sepuluh pertama dari bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu Mas'ud ra, sesungguhnya Allah telah memilih di antara hari-hari empat hati, di antara bulan-bulan empat bulan dan di antara perempuan juga empat perempuan. Empat hal yang mendahului ke surga dan empat hal pula surga sangat merindukan mereka.
Adapun hari-hari itu, Yang pertama adalah hari Jumat. Di dalam hari Jumat terdapat saat yang tidak menepatinya seorang hamba muslim, meminta sesuatu kepada Allah SWT, dari hal-hal dunia dan akhirat, kecuali Allah akan memberinya kepada hamba itu.
Hari kedua adalah hari  Arafah. Lalu apabila hari Arafah itu datang, Allah membanggakan pada malaikat-malaikat-Nya. Allah berfirman: "Hai malaikat-malaikat-Ku, lihatlah hamba-hamba-Ku. Mereka datang dengan rambut kusut dan lusuh. Mereka benar-benar telah menginfakkan harta dan melelahkan tubuh. saksikanlah, bahwa Aku telah mengampuni mereka."
Yang ketiga adalah hari Nahr. Apabila datang hari Nahr, dimana seorang hamba telah berkurban dengan binatang kurbannya, maka pertama kali yang menetes dari darah kurban adalah kifarat (sebagai pelebur dosa) bagi setiap dosa yang telah dilakukan hamba itu.
Yang keempat adalah hari raya Fitrah. Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan dan keluar menuju hari raya, maka Allah SWT akan berfirman pada malaikat-malaikat-Nya, "Sesungguhnya setiap orang yang beramal akan meminta upahnya, sedang hamba-hamba-Ku telah berpuasa satu bulan, dan mereka keluar dari hari rayanya dengan meminta upahnya. Aku persaksikan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka."
Malaikat pemanggil berseru, "Hai umat Muhammad, kembalilah. Karena kejahatanmu benar-benar telah diganti dengan kebaikan-kebaikan. Adapun mengenai bulan adalah bulan Rajab dan Dzul Qa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Adapun tentang perempuan, maka dia adalah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwalid. Mereka itu perempuan yang paling dahulu di antara perempuan-perempuan yang selalu iman kepada Allah dan utusan-Nya. Asiyah binti Muzahim, istri Fir'aun dan Fatimah binti Muhammad, tuan putri dari perempuan-perempuan surga. Kemudian orang-orang yang mendahului, maka bagi setiap kaum ada orang yang mendahului.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang mendahului dari bangsa Arab, Salman adalah orang yang mendahului dari bangsa Fursi, Shuhaib adalah orang yang mendahului dari Bangsa Rum dan Bilal adalah orang yang mendahului dari bangsa Habasyah. Sedang empat yang dirindukan surga adalah Ali bin Abu Thalib, Salman Al-Farisi, Ammar bin Yaser dan Al-Miqdal bin Al-Aswad."
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah (tanggal delapan Dzulhijjah), maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi cobaan. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah (tanggal sembilan Dzulhijjah), maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala Isa As".

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Apabila datang hari Arafah, Allah akan menyerahkan rahmat-Nya. Tidak ditemukan sebuah hari pun yang lebih banyak dalam jumlah orang yang dimerdekakan dari neraka dibanding dengan hari itu. Dan di hari itu kebutuhan-kebutuhan dunia dan akhirat, Allah akan memenuhinya. Puasa hari Arafah akan menghapus dosa setahun yang telah lewat dan setahun yang akan datang."

Hikmahnya wallahu a'lam. Sesungguhnya hari Arafah berada di antara dua buah hari raya. Dua hari raya itu adalah hari sangat bergembira bagi orang-orang mukmin dan tidak ada kegembiraan yang lebih besar dibanding ampunan dosa mereka. Sedang hari Asyura' adalah setelah dua buah hari raya itu, jadi dia menghapus dosa setahun. Hari arafah untuk Nabi Musa as, sedang hari Asyura untuk Nabi kita Muhammad SAW. hari Asyura' penuh kemuliaan untuk Nabi Muhammad SAW beserta umatnya.

No comments:

Post a Comment